New York – Erika merupakan seorang perempuan latin yang berasal dari Meksiko dan kini tengah melanjutkan studi di New York University. Kali ini kita akan membahas bagaimana kisah kehidupan Erika hingga akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam.
Perempuan berusia 23 tahun ini awalnya merupakan seorang Katolik. Awal mula Erika jatuh cinta pada Islam adalah ketika dirinya menjadi guru sukarela untuk anak-anak kurang mampu di India. Beberapa bulan menetap di India membuat Erika semakin dekat dengan pemeluk agama lain, terutama muslim, karena walaupun bukan negara dengan mayortas penduduk beragama Islam, di India termasuk mudah untuk bertemu muslim dan masjid.
Sebagai seorang Katolik, Erika terpukau dengan ajaran Islam terkait konsep monotheisme yang jelas dan tegas. Erika tidak memungkiri ketika dirinya beranjak dewasa, ia merasa ragu dengan konsep ketuhanan yang dianutnya, bahkan dalam hati dirinya sempat menentang penjelasan dari para pendeta di gereja.
Nah, sepulang dari India, Erika diam-diam mendalami ajaran Islam, seperti membaca terjemahan Al-Qur’an dan sejarah Islam.
Erika akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam ketika dirinya melanjutkan studi di Amerika Serikat. Sebenarnya tak pernah terbayang bahwa dirinya akan bertemu banyak muslim di New York. Namun kenyataan berkata lain karena dirinya bertemu banyak muslim dan yang lebih mengagetkan karena rata-rata muslim di New York berasal dari kalangan terdidik.
—
Baca juga:
Kelompok Anti Islam Di Inggris Menantang Berdebat Tentang Ajaran Nabi Muhammad
Aktivis Gereja : “Ingat, Agama Islam Ini Didirkan Oleh Nabi Palsu”
—
Erika berkenalan dengan beberapa teman baru sesama mualaf, seperti Chika Nakamura, seorang mualaf dari Jepang yang semakin meyakinkannya untuk memeluk Islam.
Sejak mengucapkan kalimat syahadat dan memeluk Islam, Erika langsung tertarik untuk memakai hijab. Wanita berparas cantik ini merasa dengan hijab membuatnya merasa aman, lebih percaya diri, dan dekat dengan Allah. (Rani Soraya – www.harianindo.com)