Jakarta – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang pernah menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, tak setuju dengan pengakuan kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Meski demikian, Mahfud menanggapi isu ini dengan santai dan sambil bercanda ketika salah satu followernya bertanya di Twitter.
“LGBT itu berbahaya dan menjijikkan, tp penanganannya tak perlu pengawalan Brimob,” jawab Mahfud melalui akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd, sebagaimana dilansir dari Republika.co.id, Selasa (26/1/2016).
Mendengar pernyataan Mahfud tersebut, aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Akhmad Sahal, pun mengutarakan komentar yang cukup miring. Ia menyinggung soal putra Prabowo Subianto, Didit, yang menurut Akhmad, menunjukkan adanya sinyal-sinyal LGBT.
Apakah Didit putra Pak Prabowo Subianto mnrt Prof @mohmahfudmd itu berbahaya dan menjijikkan?” tweetnya melalui akun Twitter, @sahaL_AS.
Mendapat reaksi sedikit “nyolot” tersebut, Mahfud kembali menanggapi dengan santai.
“Sy tak sebut nama. Tp sifat dan perilaku. Klo perilaku, ya siapapun, anak-cucu siapapun sama saja. Dikira sy takut?” tulis Mahfud.
Tak berapa lama, akun @SuaraSocmed melayangkan pertanyaan kepada Mahfud. Akun ini menanyakan apakah Mahfud siap dan berani bila menerima serangan “bully” dari para pendukung LGBT.
“Ya, satu dua sj yg ngebully, tp ratusan yg mendukung krn yg sy sampaikan lbh manusiawi dan Indonesiawi. Siapa takut?” jawab Mahfud. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)