Randers – Dewan Kota Randers, Denmark, menilai agama Islam telah melunturkan budaya nasional dengan mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. Oleh karena itu, diptutuskan setiap kantin di kota ini untuk menyediakan menu yang berasal dari daging babi.
Seperti dilansir dari Daily Mail (Kamis, 21/1/2016), keputusan tersebut muncuk setelah pada 2013 mantan PM Denmar mengkritisi hilangnya menu babi di sejumlah penitipan anak.
“Kami akan pastikan anak-anak Denmark dan kaum muda bisa makan babi di masa mendatang,” ujar anggota Dewan Kota Frank Dogaard kepada Randers Amtsavis.
“Kami hanya ingin memastikan tersedia daging babi di setiap institusi yang menginginkannya. Ini bukan soal tidak percaya kepada para pemimpin institusi,” kata Norgaard.
Partai Rakyat Denmark (DPP) yang dikenal sebagai kelompok anti-imigran mengatakan larangan makan babi tidak bisa diterima.
“DPP bekerja untuk budaya dan identitas nasional Denmar, termasuk budaya makanan, dan dengan demikian kami menentang nilai-nilai Islam yang mendikte apa yang boleh dimakan oleh anak-anak,” ujar juru bicara DPP Martin Henriksen dalam akun Facebooknya. (Yayan – www.harianindo.com)