Jakarta – Di tengah kisruhnya kondisi pasca teror ledakan dan baku tembak di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada Kamis (14/1) siang jelang pukul 11.00 WIB tadi, ternyata ada satu fakta mengejutkan lain yang terungkap. Kabarnya PT. Freeport Indonesia telah meneken perpanjangan kontrak di Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim Harian Indo, Kamis (14/1/2016), hal ini menguatkan isu kebohongan publik yang dilakukan oleh Menteri ESDM Sudirman Said ketika melaporkan mantan Ketua DPR Setya Novanto dalam kasus ‘Papa Minta Saham’, yang berujung pada mundurnya Setya Novanto dari posisi Ketua DPR-RI.
Hal tersebut diungkapkan oleh Profesor Dr. Siti Zuhro selaku ahli politik dan ilmu pemerintahan LIPI menilai kegaduhan kasus ‘Papa Minta Saham’ seakan menjadi ajang bagi Menteri Sudirman Said sebagai pihak yang paling suci. Bahkan menurutnya Sudirman berhasil menggiring opini publik bahwa Setya Novanto telah melakukan pelanggaran hukum karena mencampuri proses perpanjangan kontrak Freeport di Indonesia.
—
Baca juga:
Bom Meledak Di Jakarta, Kinerja BIN Jadi Sorotan
Inilah Pesan Petinggi Al Qaidah Seminggu Sebelum Terjadinya Bom Di Jakarta
Beredar Pesan Berantai Larang Tuliskan Tagar PrayforJkt Karena Alasan Ini
—
Di sisi lain, Sudirman Said justru memperpanjang kontrak Freeport di tengah kegaduhan tersebut.
“Sudirman Said ini luar biasa. Ternyata kita baru tahu kan, kalau (perpanjangan kontrak) Freeport sudah ditandatangani, dan ternyata itu di belakang kegaduhan MKD,” ujar Siti saat dijumpai awak media pada Rabu (13/1) kemarin.
Dia menambahkan, justru saat ini Menteri Sudirman yang benar-benar membuat masalah besar dengan diam-diam memperpanjang kontrak Freeport. Menurutnya hal ini bisa menjadi salah satu catatan bagi Presiden Joko Widodo sebagai bahan pertimbangan untuk reshuffle kabinet. (Rani Soraya – www.harianindo.com)