Paris – Kepala rabi (petinggi agama Yahudi) di Perancis menolak himbauan yang mengajak para warga Yahudi yang tinggal di Kota Marseille untuk tidak lagi mengenakan kopiah tradisional (kippah) di tempat-tempat umum. Himbauan ini dikeluarkan masih berkaitan dengan insiden serangan teror di wilayah tersebut.
Himbauan ini sejatinya disampaikan oleh pemimpin komunitas Yahudi di Marseille sendiri. Himbauan ini dipublikasikanlewat stasiun radio lokal, dan berkaitan dengan insiden teror yang menimpa seorang guru keturunan Yahudi, Senin (11/1/2016).
Dilansir dari detikNews, Kamis (14/1/2016), serangan tersebut dilancarkan oleh seorang pemuda yang mengatasnamakan ISIS.
“Saya melakukan hal ini (ajakan melepas kopiah/kippah) dengan kesedihan mendalam, saya merasa sakit menyampaikan seruan ini melalui stasiun radio, pengumuman kepada komunitas di Marseille bahwa mulai hari ini lebih baik tidak mengenakan kopiah di luar,” ujar Zvi Ammar, pemimpin komunitas Yahudi di Marseille, Perancis.
Seruan tersebut mendapat pertentangan dari Kepala Rabi Perancis, Haim Korsia. Ia justru menyerukan kepada warga Yahudi Marseille untuk tidak melepas kopiah/kippahnya. Korsia bahkan menyerukan sebuah “front bersatu” untuk membela dan melindungi kehidupan dan kepentingan warga Yahudi di kota tersebut.
Adapun, Marseille memang memiliki jumlah penduduk Yahudi terbesar kedua di Perancis. Komunitas etnik dan agama tersebut kerap menjadi korban penyerangan dalam beberapa bulan belakangan ini. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)