Jakarta – Dokter Rica Trihandayani memang telah ramai menjadi perbincangan setelah wanita beranak satu ini dilaporkan hilang bersama anaknya beberapa minggu yang lalu yang kemudian telah ditemuka di Pangkalan Bun, Kalimantan Selatan, dan sedang berbagung bersama dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Seperti saat berbicara dengan para wartawan, Sealsa (12/1/2016), Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan menuturkan bahwa tata cara yang dilakukan oleh Gafatar untuk merekrut orang-orang baru adalah dengan asas kasih sayang, dan juga mengesampingkan beberapa kewajiban agama islam.
Baca juga :
Rumah Inilah Yang Ditengarai Menjadi Basis Gerakan Gafatar Di Jakarta
MUI Menilai Gerakan Gafatar Telah Meresahkan Masyarakat
Pengamat Intelijen Tengarai Gafatar Sebagai Aliran Sesat
Anton menuturkan bahwa mereka para kau Gafatar selalu berdasarkan asa kasih sayang dan mereka anti kekerasan sehingga mereka ingin mencari suatu bentuk peradaban baru. Anton menambahkan bahwa hal ini bisa jadi merupakan kedok da agama yang dipermudah dan berusaha untuk menyatukan semua agama bagi manusia yang tak ingin ribet yangmana hal ini pada jaman nista sekaran menjadi sesuatu yang sangat menarik.
Anton Charliyan mengungkapkan bahwa pada ajaran Gafatar ini pad amuslim misalnya diperbolehkan untuk tidak puasa dan sholat, dan yang penting adalah menjadi orang baik yang mengutamakan kasih sayang dalam kehidupan. Oleh karena itu, Anton menegaskan bahwa Gafatar ini bisa dibilang sebagai gerakan yang ingin mencari peradaban baru. (Rini Masriyah – www.Harianindo.com)