New Orleans – Para pemimpin agama yang terdiri dari pendeta, imam, dan rabbi terlihat berkumpul di Jefferson Parish, New Orleans, Amerika Serikat untuk menyerukan dukungan menentang Islamophobia yang terjadi di Amerika Serikat. Petinggi agama Kristen, Islam, dan Yahudi itu bersatu untuk memberi dukungan kepada umat muslim yang belakangan ini sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Seperti dilansir dari WDSU News, Senin (27/12/2015), sejumlah 30 petinggi lintas agama tersebut bergandengan tangan untuk memberi dukungan kepada komunitas muslim di seluruh Amerika Serikat yang menjadi sasaran Islamophobia.
Pasca serangan teror di San Bernardino, beragam aksi yang dipicu Islamophobia makin marak terjadi di Negeri Paman Sam. Apalagi pernyataan kandidat calon presiden Donald Trump ikut menyulut sentimen anti-Islam.
Para pemuka agama tersebut menyerukan bahwasanya kebebasan beragama merupakan salah satu nilai dasar yang diusung bangsa Amerika. Mereka pun tak segan menyatakan dukungan solidaritas terhadap apa yang sekarang terjadi pada umat muslim.
“Kita semua tentu terpukul dengan retorika dari politisi di negara kita yang dengan mudah memberikan stereotipe pada umat pemeluk agama Islam,” ungkap Rabbi Robert Loewy.
Imam Abdur Rahman Bashir juga menegaskan bahwa ulah teroris seperti ISIS hanya menggunakan Islam sebagai alasan untuk menghalalkan teror yang mereka lakukan. Namun sesungguhnya pengetahuan tentang Islam yang ISIS miliki sangat dangkal.
Para pemuka agama itu pun mengajak agar tiap orang tidak mudah tersulut dengan aksi provokasi ataupun teror yang mengatasnamakan Islam. (Rani Soraya – www.harianindo.com)