Bandung – Hijab Princess telah menjadi satu produk fashion bernuansa Islami yang banyak diburu oleh para pengguna hijab. Selama tiga tahun memasuki pasar fashion dalam negeri, Hijab Princess telah menjadi satu brand yang memiliki jangkauan pasar yang cukup luas di tengah masyarakat.
Orang di balik kesuksesan brand tersebut adalah Roja Fitridayani. Dengan niat awal datang ke Kota Bandung untuk berkuliah di Fakultas Kedokteran, Roja malah lebih banyak mengembangkan sisi entrepreneur dalam dirinya.
Ketika kuliahnya menginjak semester keempat di Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, perempuan yang lebih akrab dipanggil Oja itu pun mulai merintis usaha fashion hijabnya. Saat mulai membangun bisnis ini, Oja banyak melakukan studi dan membeli bahan-bahan produknya dari sentra-sentra kain di Bandung.
“Aku sering banget bawa barang ke kosan. Jadi aku bawa karung yang isinya barang untuk produk Hijab Princess,” kenang Oja, Minggu (20/12/2015).
Saat itu, Oja kadang merasa minder bila berpapasan dengan temannya ketika sedang membawa karung berisi bahan-bahan produknya. Karena kebetulan, tempat kos Oja tidak jauh dari kampusnya.
“Aku kalau ngambil barang suka dibawa ke kosan. Kebetulan kosan aku lokasinya enggak jauh dari kampus. Sempat juga ngerasa malu, karena aku suka bawa karung isinya barang ke kosan. Apalagi kalo ada temen kelas, teman yang kenal aku bawa karung di tengah kampus,” ujarnya.
“Atau kalau di lampu merah di perempatan ada anak-anak muda yang bergaul-bergaul, sementara saya bawa karung. Sampai sekarang saya pernah merasakan seperti itu,” lanjutnya.
Oja, yang memang dikenal sebagai mahasiswi berprestasi, sempat galau ketika sang dosen merekomendasikannya untuk iktu seleksi perusahaan minyak asal Perancis. Ia bingung, antara mengambil tawaran itu atau tetap meneruskan bisnisnya yang mulai berkembang.
“Aku sempat galau sekitar dua mingguan. Aku direkomendasikan oleh salah satu dosenku di kampus untuk bisa ikut seleksi di perusahaan minyak asal Perancis, dan dimasukin cabang Singapura. Jenjang kariernya bagus. Belum lagi gajinya lumayan besar untuk ukuran fresh graduate. Apalagi orangtua pengen banget aku di perusahaan itu,” tuturnya.
Namun demikian, ia kemudian memantapkan hati untuk tetap menjalankan usahanya. Sebab, saat itu Hijab Princess memang sedang mendapat momentum yang positif.
“Saya enggak mau kehilangan momentum ini. Dari pada aku mengeluarkan kemampuan buat perusahaan orang lain, lebih baik untuk perusahaan sendiri. Alhamdulillah dua bulan berikutnya omzet Hijab Princess dua kali lipat dari gaji yang ditawarkan,” pungkasnya. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)