Masalah Asap Belum Teratasi, Gubernur Kaltim “Plesir” Ke Rusia
19/09/2015
Samarinda – Kepergian Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak ke Rusia menuai kritikan tajam dari kalangan legislatif.
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Kaltim menilai kepergian Gubernur Awang Faroek ke Rusia sebagai sikap kurang bijaksana.
Sebagai seorang pemimpin, Awang dinilai telah meninggalkan tanggung jawabnya, ketika banyak persoalan di daerah perlu penanganan serius, khususnya kabut asap.
Ketua Fraksi PKB DPRD Kaltim Saffrudin mengatakan seharusnya sebagai seorang pemimpin, gubernur lebih memprioritaskan kepentingan masyarakat yang lebih mendesak untuk diselesaikan. Salah satunya masalah kabut asap akibat pembakaran lahan hutan.
Apalagi, Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan kepada seluruh gubernur dan kepala daerah di Pulau Kalimantan untuk segera mencari solusi pencegahan kabut asap yang sudah menjadi persoalan nasional.
“Apa tidak lebih baik gubernur membentuk tim untuk mencari titik-titik api dan segera melakukan pencegahan dibandingkan dengan melakukan kunjungan ke luar negeri yang belum jelas manfaatnya?” tanya Saffrudin.
Ia mengemukakan hal itu menanggapi kegiatan kunjungan gubernur dan sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemprov Jatim ke Rusia sejak awal pekan ini dan rencananya baru kembali pekan depan.
Menurut Udin, kunjungan Awang Faroek ke luar negeri ini merupakan yang kedua kalinya dalam kurun waktu empat bulan terakhir, setelah sebelumnya bersama rombongan Pemprov Kaltim juga berkunjung ke Spanyol.
“Hingga saat ini apa yang didapatkan Pemerintah Provinsi Kaltim dari kunjungan kerja ke Spanyol belum dilaporkan kepada dewan, tapi sekarang mereka sudah melakukan kunjungan ke luar negeri lagi,” jelasnya.
Fraksi PKB juga menilai apa yang dilakukan Gubernur Awang Faroek Ishak merupakan bentuk penzaliman terhadap rakyat Kaltim yang sedang dirundung masalah kabut asap dan persoalan lainnya.
Bahkan, Fraksi PKB berencana merangkul fraksi lain di DPRD Kaltim untuk mengajukan hak interplasi dan hak angket kepada Pemerintah Provinsi Kaltim.
Senada dengan itu, anggota Komisi III DPRD Kaltim Saefudin Zuhry menegaskan bahwa banyak hal penting dan mendesak yang harus dituntaskan Pemprov Kaltim. Salah satunya jadwal pengesahan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Penggunaan Anggaran Sementara (KUA PPAS) tahun 2016.
“Selain gubernur, sejumlah pejabat SKPD juga ikut berangkat ke Rusia, sehingga menyebabkan pembahasan KUA PPAS juga terhambat,” ujarnya.
Menurut Zuhry, seharusnya Gubernur Kaltim lebih peka menyikapi berbagai persoalan yang nyata dirasakan masyarakat Kaltim, seperti kabut asap, kekeringan atau kebakaran hutan, dibandingkan melakukan kunjungan ke Luar Negeri.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berkunjung ke Rusia pada 12-22 September 2015 didampingi lima kepala SKPD, termasuk istri dan beberapa ajudannya yang turut dalam rombongan.
Keberangkatan Gubernur Kaltim ke Rusia terkait rencana pembangunan rel kereta api batubara. (Dwi Kristyowati – www.harianindo.com)