Jakarta – Belum lama ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi melantik Kepala Staf Kepresidenan yang baru. Sosok yang dipilih oleh Presiden Jokowi adalah Teten Masduki. Lalu siapakah sebenarnya Teten Masduki itu?
Seperti dilansir dari Wikipedia (Rabu, 2/9/2015), Teten Masduki (lahir di Garut, Jawa Barat, 6 Mei 1963; umur 52 tahun) adalah seorang aktivis Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 2 September 2015.
Terlahir dari keluarga petani, masa kecil Teten dihabiskan di Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat. setamat dari SMA, ia kuliah di IKIP Bandung, mengambil jurusan kimia. Kesadaran terhadap masalah-masalah sosial sudah tumbuh sejak SMA. Saat kuliah ia sering ikut kelompok diskusi, mempelajari teori-teori dari yang kiri sampai yang kanan. Sekitar 1985, Teten ikut aksi demontrasi membela petani di Garut, yang tanahnya dirampas.
—
Baca pula
Bukannya Mendukung, Politikus PDIP Ini Justru Mendesak Agar Jokowi Mundur
Ahok Bebankan Pajak 1% Kepada Pengusaha Kecil di DKI
—
Nama Teten mencuat ketika Indonesia Corruption Watch (ICW), yang dipimpinnya, membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) Andi M. Ghalib pada masa pemerintahan B.J. Habibie. Inilah pertama kalinya dalam sejarah sebuah lembaga seperti ICW bisa memaksa seorang pejabat tinggi negara turun dari jabatannya. Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999.
Pada tahun 2012 Teten memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur mendampingi Rieke Diah Pitaloka dalam Pilgub Jawa Barat 2013, Pasangan Rieke – Teten yang diberi nama PATEN ini diusung oleh PDI-P dengan nomor urut 5.
Pada tanggal 3 Maret 2013 diumumkan hasil Pilkada Gubernur – Wagub Jawa Barat Pasangan Cagub – Cawagub nomor 5 Rieke-Teten memperoleh peringkat ke 2 dari 5 pasangan calon dengan perolehan suara 5.714.997 suara arau 28,41 persen dari suara sah..
Pada tanggal 2 September 2015, Teten terpilih menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Panjaitan yang telah lebih dulu ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Pendidikan
Jurusan Matematika dan Ilmu Kimia, IKIP Bandung (1987)
Kursus selama tiga bulan tentang kepemimpinan LSM di El Taller, Tunisa(1989)
Karier
Staf peneliti pada Institut Studi dan Informasi Hak Asasi Manusia (1978-1989)
Kepala Litbang Serikat Buruh Merdeka Setiakawan (1989-1990)
Kepala Divisi Perburuhan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI; 1990-2000)
Koordinator Forum Solidaritas Buruh (1992-1993)
Koordinator Konsorsium Pembaruan Hukum Perburuhan (1996-1998)
Ketua Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (1998-2008)
Anggota Ombudsman Nasional (2000 – sekarang)
Sekretaris Jenderal Transparency International chapter Indonesia (2009-sekarang)
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat pada tahun 2013
Penghargaan
Suardi Tasrif Award 1999
Alumni Berprestasi IKIP Bandung 2000
Penghargaan Ramon Magsaysay, 2005
(Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)