Baghdad – Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dikabarkan kembali melakukan penculikan warga sipil dalam jumlah besar. Kali ini, mereka menculik 118 pria dan sembilan anak-anak dari Kota Tikrit di Irak.
Seperti dilansir dari Al Jazeera (Rabu, 25/2/2015), aktivis dari Obervatorium HAM di Suriah, Sheikh Anwar Assi al-Obeidi, mengatakan bahwa ratusan pria dan anak-anak yang diculik di Kota Tikrit tersebut nantinya akan dipaksa untuk berperang membantu pasukan ISIS. Para korban ini akan dipaksa untuk menjalani latihan militer untuk kemudian diperbantukan pada basis-basis pertahanan ISIS. Tentu saja, jika mereka menolak maka ISIS akan menghabisi nyawa mereka atau keluarga mereka.
Adapun Kota Tikrit sendiri merupakan kota kelahiran mantan presiden Irak, Saddam Hussein. Kota ini sebelumnya memang menjadi basis pertahanan kelompok Suni.
Jatuhnya Kota Tikrit ke tangan ISIS ini merupakan satu pukulan telak bagi kubu Pemerintah Irak. Sebab, kota ini memiliki wilayah yang strategis karena menghubungkan jalan utama Irak hingga Suriah.
Selain Tikrit, ISIS juga dilaporkan melakukan penculikan pria-pria dari wilayah-wilayah yang mereka kuasai. Motifnya pun serupa, yakni untuk menambah sumber daya manusia mereka. Sampai berita ini diterbitkan belum bisa dipastikan berapa jumlah total warga sipil yang telah diculik oleh ISIS untuk kemudian dipaksa berperang bersama mereka. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)