Jakarta – Konsumsi Susu Terlalu Banyak Justru Dapat Membahayakan Tubuh. Selama ini susu diyakini memiliki sejuta manfaat baik untuk kesehatan tubuh. Namun ternyata sebuah studi terbaru menyatakan, terlalu banyak mengonsumsi susu justru dapat membahayakan tubuh.
Hal yang diyakini hampir semua orang mengkonsumsi susu dalam jumlah besar setiap hari, diyakini akan memberi banyak manfaat kesehatan termasuk untuk kesehatan tulang karena kandungan kalsium dalam susu cukup tinggi. Namun kenyataannya konsumsi susu dalam jumlah besar tidak berdampak terhadap penurunan risiko penyakit tulang, dan malah dikaitkan dengan tingkat kematian yang tinggi.
Namun kenyataannya, kalsium saja tidak akan membantu menurunkan risiko patah tulang, karena tubuh tidak mampu menyerap kalsium tanpa bantuan vitamin D. ditambah lagi, dalam susu umumnya terkandung gula tinggi dalam dua jenis, yakni laktosa dan galaktosa, yang terbukti mempercepat proses penuaan dengan cara meningkatkan stres oksidatif dan peradangan kronis. Demikian dilansir laman TabloidNova.
Studi lalu dilakukan demi mencari tahu bagaimana efek gula tersebut pada manusia. Analisis data melibatkan sejumlah orang dengan persentase sebanyak 61.433 wanita berusia 39-74 tahun, dan 45.339 pria berusia antara 45-79 tahun. Para responden harus mengisi kuesioner yang berisi seberapa sering mereka mengonsumsi 96 jenis makanan yang mengandung kalsium, termasuk produk olahan susu seperti yogurt dan keju.
Kelompok wanita tersebut diobservasi selama 20 tahun, sedangkan kelompok pria selama 11 tahun. Jumlah kasus kematian dan patah tulang pada kedua kelompok tersebut lalu direkam.
Karl Michaelson selaku ketua tim peneliti mengungkapkan “Kami memang menemukan stres oksidatif lebih tinggi serta peradangan kronis pada tubuh wanita dan pria yang mengonsumsi beberapa gelas susu per hari dibanding mereka yang mengonsumsinya dalam jumlah rendah,”
Tim penelitinya tidak menemukan penurunan risiko patah tulang meskipun telah meningkatkan konsumsi susu. Bahkan perempuan yang mengonsumsi tiga gelas susu sehari (sekitar 680 ml) bahkan menerima risiko kematian lebih tinggi dibandingkan wanita yang mengonsumsi susu kurang dari satu gelas susu setiap harinya (rata-rata 60 ml).
Stres oksidatif dapat terjadi ketika oksigen dalam tubuh bereaksi terhadap molekul yang disebut radikal bebas, yang berisiko menimbulkan penyakit diabetes, kanker, serta penyakit jantung dan tulang. Namun, Karl menyarankan bahwa kelompok usia anak-anak dan dewasa tetap mengonsumsi susu dalam takaran yang sesuai dengan yang dibutuhkan. (Nailah Azka – www.harianindo.com)