Berita Politik: Investor Khawatir Jokowi Dilengserkan dalam 2 Tahun

advertisement:


12/10/2014

Jakarta – Fauzi Ichsan, seroang pengamat ekonomi dan pasar modal, mengatakan bahwa investor sempat terguncang oleh pengesahan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) yang baru serta hasil pemilihan ketua DPR yang seluruhnya dimenangkan oleh Koalisi Merah Putih (KMP). Hal tersebut muncul lantaran para investor tadi khawatir bahwa jalannya pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla nantinya akan selalu dijegal oleh lembaga legislatif tersebut.

Dalam sebuah forum diskusi bertajuk “Prediksi Ekonomi di Tengah Polarisasi Politik Nasional” yang berlangsung di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin (11/10), Ichsan mengatakan bahwa pasar memang sempat terguncang dengan hasil paripurna UU Pilkada serta penentuan ketua DPR. Muncul kekhawatiran bahwa program pemerintahan Jokowi-JK akan dihambat oleh DPR.

Ichsan menilai bahwa salah satu penyebabnya munculnya kekhawatiran ini sebenarnya adalah dari kesalahan investor sendiri. Para investor global tersebut telah menyamakan sosok Jokowi dengan Perdana Menteri India, Narendra Mody, yang telah memegang dukung mayoritas anggota Parlemen India. Kondisi yang dialami Jokowi berbeda, partai yang mengusung dirinya bukanlah yang mayoritas di DPR.

Dengan hasil sidang-sidang paripurna kemarin, ruang gerak Jokowi nantinya sudah jelas akan lebih terbatas dibandingkan dengan Narendra. Namun demikian, situasi juga masih bisa berubah jika KMP berhasil diajak untuk berkoalisi. Pasar mungkin saja akan berbalik arah.

Baca juga
Berita Politik: Beredar Tudingan bahwa KMP Lebih Diktator dari Orba
Politik Dalam Negeri: Koalisi Indonesia Hebat Terus Kalah, Puan Disorot

Isu lain yang juga dikhawatirkan adalah mengenai Jokowi yang dilengserkan atau dimakzulkan dari posisinya sebagai presiden oleh kubu oposisinya. Investor di luar negeri juga telah mendengar isu mengenai adanya rencana impeachment terhadap Jokowi dalam kurun waktu 2 tahun. Isu tersebut semakin menguat saat kubu KMP berhasil kembali merebut kursi ketua MPR.

Berlebihankah kekhawatiran dari para investor global tersebut? Atau kekhawatiran ini merupakan satu bentuk prediksi? Perlu diingat bahwa investor global, yang tentunya telah biasa “bermain uang” dalam jumlah besar, harus selalu mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan di masa depan untuk mengembangkan bisnisnya. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)

advertisement