Berita ISIS Terkini: CIA Katakan Anggota ISIS 3 Kali Lebih Besar
advertisement:12/09/2014
Baghdad – Badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), mengatakan bahwa jumlah anggota kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kemungkinan sudah tumbuh menjadi total 31.000 ribu di Irak dan Suriah. Jumlah ini tiga kali lipat dari yang ditakutkan/diprediksikan sebelumnya.
Seperti dilansir dari BBC (Jumat, 12/9/2014), Juru Bicara CIA, Ryan Trapani, sebelumnya memperkirakan bahwa ISIS memiliki anggota hingga 10.000 orang. Namun kemudian perkiraan itu dianggap salah dan muncul perkiraan baru yakni sekitar 31.000 orang tadi. Trapani mengatakan bahwa jumlah baru tersebut menunjukkan bagaimana suksesnya perekrutan yang dilakukan ISIS sejak bulan Juni lalu. Jumlah ini diduga mulai tumbuh pesat setelah kelompok radikal tersebut memperoleh beberapa kali sukses dalam serangannya, beberapa tambahan informasi intelijen yang mereka dapatkan, serta deklarasi kekhalifahan.
Perkembangan ISIS dalam beberapa bulan terakhir ini tak hanya dialami oleh sektor sumber daya manusia, namun juga persenjataan. Hal tersebut dikarenakan ISIS juga sempat sukses mengambil alih sejumlah markas militer dan gudang persenjataan di Irak. Mereka kini bahkan telah memperoleh akses untuk menggunakan persenjataan buatan AS, dan bahkan roket buatan Kroasia.
Revisi perkiraan “manpower” dari ISIS ini muncul satu hari setelah Presiden AS, Barack Obama, mempertegas rencana militer AS untuk memberantas ISIS, serta pembahasan mengenai peningkatan dukungan militer AS untuk pasukan Pemerintah Irak, Kurdi, dan Suriah dalam operasi pemberantasan tadi. Dalam kesempatan itu, Presiden Obama pada akhirnya menyetujui operasi serangan udara ke wilayah Suriah. Sebuah permohonan yang telah lama diajukan oleh Pemerintah Suriah, namun baru sekarang dikabulkan oleh AS.
Baca pula
Berita ISIS Terkini: Serangan Udara Tewaskan Menteri Perang ISIS
Berita ISIS Terkini: PM Irak Minta Bantuan Internasional
Adapun militer AS telah melancarkan total 150 serangan udara ke basis-basis ISIS di Irak. AS juga telah mengirimkan ratusan personil militernya untuk menjadi penasehat militer dan pelatih perang bagi pasukan Pemerintah Irak dan Kurdi.
Meski demikian, AS telah menekankan bahwa mereka tidak akan mengirimkan pasukan militer untuk melakukan penyerbuan darat kepada ISIS. Mereka hanya akan mendukung melalui bantuan kemanusiaan dan serangan udara menggunakan pesawat tempur maupun drone/pesawat tanpa awak. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)