Berita Konflik Ukraina Terkini: Berita Gencatan Senjata Belum Sampai ke Pasukan Ukraina
advertisement:6/09/2014
Mariupol – Sat ini, pasukan Pemerintah Ukraina sedang bertempur dengan separatis pro-Rusia di Kota Mariupol, perbatasan Ukraina bagian Timur. Belum ada perintah gencatan senjata yang sampai ke tangan mereka sampai saat ini.
Seperti dilansir dari Reuters (Jumat, 5/9/2014), salahs eorang perwira pasukan Ukraina di Mariupol mengatakan bahwa operasi militer mereka di sana masih akan terus berlanjut sesuai jadwal yang telah diberikan. Belum ada perintah baru yang diterima oleh mereka.
Saat ini Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, tengah melakukan pembicaraan dengan petinggi-petinggi kelompok separatis pro-Rusia dan pengawas keamanan Eropa. Poroshenko akan segera memerintahkan gencatan senjata jika kesepakatan menuju hal tersebut telah dicapai.
Adapun kelompok separatis saat ini tengah menyerang sebuah pelabuhan di Kota Mariupol. Menurut laporan salah seorang petinggi militer di sana, kelompok separatis tidak hanya melancarkan tembakan menggunakan senapan, namun juga menggunakan meriam. Oleh karena itu, pasukan Pemerintah Ukraina pun membalasnya dengan menembakkan artileri ke arah kelompok separatis tadi. Pertempuran berlangsung sengit sepanjang malam, namun pasukan Ukraina masih bisa mempertahankan kendali atas pelabuhan tersebut.
Berita konflik Ukraina lainnya
Berita Konflik Ukraina Terkini: Terjadi Pertempuran di Sekitar Perbatasan
Berita Konflik Ukraina Terkini: Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
Kelompok separatis pro-Rusia terkesan ngotot ingin merebut pelabuhan Mariupol. Pelabuhan ini dikatakan memiliki posisi yang strategis, karena terletak di wilayah yang berdekatan dengan perbatasan Rusia dan Crimea. Crimea sendiri merupakan wilayah otonomi Ukraina yang telah dianeksasi oleh Rusia beberapa bulan lalu.
Di tempat lain, permasalahan Ukraina ini juga akan dibahas dalam pertemuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Negara-negara NATO ini menyatakan siap untuk memberikan tindakan tegas kepada Rusia bila keterlibatan mereka dalam konflik internal Ukraina tidak segera dihentikan. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)