Berita ISIS Terkini: Pancung Anggota Sendiri
advertisement:2/09/2014
Aleppo – Kelompok Islamic State of Iraq adn Syria (ISIS), atau yang memiliki nama baru Islamic Stat (IS), seakan “gemar” memisahkan kepala seseorang dari badannya. Tak hanya kepala lawan yang mereka pancung, berita terkini mengatakan bahwa kelompok radikal itu telah menghukum pancung salah seorang anggotanya sendiri.
Seperti dilansir dari media Maroko, Alyoum24 (Senin, 1/9/2014), adalah Abu Ubaida Almaghribi, salah seroang Kepala Keamanan ISIS, yang menjadi korban pemancungan kelompoknya sendiri. Almaghribi dipancung di Aleppo, Suriah bagian utara.
Pria yang diberi tanggung jawab oleh ISIS untuk menjadi pimpinan penjara tempat wartawan Amerika Serikat, James Foley, ditahan itu dihukum pancung dengan tuduhan espionase, atau mata-mata. Dirinya dituduh telah memberikan informasi mengenai kegiatan, rencana, dan pergerakan ISIS kepada agen intelijen Inggris.
Tidak jelas apakah tuduhan ISIS kepada petingginya sendiri itu memang benar adanya. Seorang pakar politik Timur Tengah asal AS, Michael Doran, mengatakan bahwa insiden pemenggalan Almaghribi, yang didasari hanya pada tuduhan dan keraguan atas kesetiaannya kepada ISIS, menunjukkan bahwa sebenarnya kelompok ekstrim tersebut tengah mengalami kegugupan.
Seputar ISIS
Berita ISIS Terkini: Militer Irak Berhasil Rebut Kembali Kota Amerli
Berita ISIS Terkini: AS Kembali Serang ISIS dan Kirim Bantuan Kemanusiaan
Berita lain mengenai isu espionase di kubu ISIS adalah tentang Jejoen Bontick, salah seorang pejuang jihad asal Antwerp, Belgia. Bontick dikabarkan telah kembali ke kampung halamannya pada tahun lalu, ketika pergerakan ISIS belum sebesar sekarang. Bontick ini diduga juga telah memberikan informasi penting kepada intelijen negara barat, termasuk di antaranya MI6, agen intelijen Inggris.
Ketika ditanya tentang Almaghribi, Bontick mengatakan bahwa Almaghribi merupakan pejuang asing yang berasal dari Belanda. “Karir” Almaghribi di ISIS ini tampaknya cukup berhasil, hingga dipercaya menjabat sebagai kepala penjara di Aleppo. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)