Adapun pada hari yang sama, dilaporkan bahwa korban warga Gaza yang meninggal dunia mencapai 87 orang, dengan 60 orang di antaranya meninggal di satu area yang sama. Korban-korban ini merupakan yang terbesar dalam satu hari selama konflik antara Israel dan Hamas dimulai pada awal Juli kemarin.
Seperti dilansir dari BBC (Minggu, 20/7/2014), Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan bahwa korban di Distrik Shejaiya, Timur Kota Gaza, lebih mirip “dibantai” oleh pasukan Israel ketimbang “korban tak disengaja”. Di lain tempat, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, tetap bersikukuh akan terus melanjutkan agresi militer ini meski jumlah korban tak bersalah semakin bertambah.
Adapun untuk jumlah korban dari kubu Israeli Defense Forces (IDF) pada akhir minggu kemarin ini (13 orang), dilaporkan lebih banyak daripada total keseluruhan korban tentara Israel ketika mereka menyerang Gaza pada tahun 2008-2009 lalu. Tahun tersebut merupakan terakhir kalinya Israel menerjunkan pasukan ke Jalur Gaza.
Seluruh tentara Israel yang meninggal berasal dari Brigade Golani. Jumlah kematian yang begitu banyak ini benar-benar mengejutkan masyarakat Israel.
Adapun pihak Hamas juga mengklaim telah menangkap satu orang tentara Israel. Dilaporkan bahwa Hamas merayakan penangkapan tentara Israel ini dengan teriakan dan tembakan ke udara di Kota Gaza. Pihak Militer Israel sendiri belum mengkonfirmasi klaim tersebut. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)