Pihak Taliban telah mengumumkan bahwa mereka bertanggungjawab dalam serangan ini. Mereka mengatakan bahwa salah satu anggotanya meledakkan diri di dekat patroli NATO di Provinsi Parwan, sebelah Selatan Ibukota Afghanistan, Kabul.
Pihak NATO melaporkan bahwa empat orang pasukannya yang ditugaskan dalam International Security Assistance Force (ISAF) meninggal dunia akibat serangan tersebut. NATO sendiri belum merilis data mendetail mengenai korban yang meninggak tersebut. Juru Bicara Pemerintah Daerah Parwan, Wahid Sediqqi, melaporkan bahwa 10 warga sipil dan dua orang polisi lokal iktu terbunuh dalam serangan tersebut.
Serangan ini dilancarkan di tengah kesemrawutan kondisi politik Afghanistan saat ini. Kasus-kasus kecurangan menghiasi pemilihan presiden di negara tersebut.
Hasil pemilu yang diumumkan Senin kemarin (7/7) mengatakan bahwa mantan ahli ekonomi Bank Dunia, Ashraf Ghani, memenangkan pemili presiden tersebut. Hasil tersebut kemudian ditolak oleh kubu rivalnya, Abdullah Abdullah, karena dianggap sarat kecurangan.
Kembali berbicara mengenai NATO, saat ini sekitar 50 ribu pasukan NATO masih bertugas di Afghanistan. Dari jumalh tersebut, sekitar 3.450 orang pasukan telah terbunuh ketika bertugas di negara tersebut sejak dimulainya operasi militer pada 2001. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)