Kiev – Kelompok separatis pro-Rusia di wilayah Timur Ukraina telah membantah laporan yang mengatakan bahwa mereka telah meninggalkan markasnya di Kota Sloviansk. Seperti dilansir dari BBC (Sabtu, 5/7/2014), laporan yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov, tersebut mengatakan bahwa anggota kelompok pro-Rusia dalam jumlah besar telah meninggalkan basis pertahanannya di Sloviansk, dan menyisakan beberapa anggota saja.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Avakov tersebut dituliskannya dalam Facebook. Dirinya mengatakan bahwa informasi yang didapatnya dari “intelijen” mengatakan bahwa komandan militer dari kelompok yang menamai dirinya Donetsk Peoples’ Republic (DPR), Igor Strelkov, termasuk mereka yang memutuskan meninggalkan markasnya di Sloviansk tersebut. Informasi tersebut belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
Juru bicara DPR pun membantah pengumuman tersebut. Bantahan tersebut pu seakan didukung oleh pengakuan juru bicara militer Ukraina, Alexei Dmitroshkovskiy. Dirinya mengatakan bahwa Sloviansk masih berada dalam kendali DPR.
Website berita Ukraina, Censor.net, melaporkan bahwa pasukan Pemerintah Ukraina sempat menemui sebuah konvoi yang mencoba menjebol barikade di sekeliling Sloviansk. Konvoi tersebut bergerak menuju Kota Kramatorsk. Konvoi tersebut dihujani tembakan artileri dan akhirnya membubarkan diri.
Pasukan Pemerintah Ukraina telah melancarkan kembali serangannya terhadap kelompok separatis di Timur Ukraina, setelah gencatan senjata untuk perundingan damai gagal memperoleh hasil. Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengatakan bahwa pihaknya bersedia bila diadakan gencatan senjata kembali yang diikuti oleh usaha diplomasi.
Meski diberitakan bahwa aktivitas diplomasi damai, yang bahkan melibatkan negara-negara lainnya seperti Jerman, Perancis, dan Rusia, telah intens dilakukan, belum ada pembicaraan baru di lapangan antara Pemerintah Ukraina dan kelompok separatis. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)