Gaza – Perselisihan yang terjadi diantara pemerintahan Israel dengan Hamas semakin memanas. Bahkan dari pemerintahan Israel memberikan peringatan kepada Hamas agar tidak melakukan aksi kekerasan. Peringatan ini muncul karena Israel sedang giat meluncurkan serangan roket yang berasal dari Gaza ke wilayah Israel selatan. Ditambah lagi dengan kejadian meninggalnya tiga remaja Israel dan seorang remaja Palestina.
Seperti yang dikutip dari kantor berita AFP, Jumat (4/7/2014), kepala militer Israel, Letjen Benny Gantz mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang mencari ketenangan. Namun jika nantinya Hamas mengajak melakukan perlawanan Israel siap untuk menghadapinya.
Sayangnya Brigade Ezzedine al-Qassam yang merupakan sayap militer dari Hamas memberikan ancaman balik kepada Israel. Oleh karena itu pihak pemerintah Israel memberikan peringatan atas serangan udara yang ada di Gaza serta melakukan penangkapan anggota Hamas secara massal.
Abu Obeida selaku juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam mengungkapkan bahwa kejadian yang ada di Tepi Barat dan Gaza menjadi pemicu terjadinya konfrontasi. Bahkan ia juga mengancam serangan roket yang ada di wilayah Israel selatan.
Dimana kejadian sebelumnya ada bentrokan diantara aparat kepolisian Israel dengan warga Palestina yang ada di wilayah Yerusalem timur tepatnya pada Kamis, 3 Juli. Bahkan massa melakukan aksi pembakaran ban-ban mobil serta melempari batu-batu ke arah polisi Israel.
Tidak dipungkiri memang kemarahan yang terjadi pada warga Palestina ini berkaitan dengan penculikan serta pembunuhan remaja Palestina yang bernama Mohammed Abu Khder. Sebagai informasi bahwa remaja putra yang berusia 16 tahun tersebut telah ditemukan meninggal dunia tepatnya di Yerusalem. Sayangnya sampai saat ini belum diketahui siapa yang membunuh Khder. Diprediksi terbunuhnya Khder ini karena adanya aksi pembalasan atas penculikan dan pembunuhan dari tiga remaja Israel yang hilang di wilayah Tepi Barat. (Rani Soraya – www.harianindo.com)