Munich – Saat ini penjualan mobil listrik memang dalam masa yang tak terlalu baik, akan tetapi mungkin dengan sebuah kolaborasi antara dua pabrikan mungkin akan membuat hal ini menjadi lebih mudah. Seperti dilansir dari Digital Trends (Sabtu, 14/6/2014), hal itu sepertinya ditangkap oleh dua pabrikan asal Jerman dan Amerika Serikat, BMW dan Tesla, yang diberitakan telah melakukan pembicaraan terkait strategi kerjasama pengembangan mobil listrik. Pertemuan tersebut telah dilakukan pada Rabu (11/6) lalu, namun hingga saat ini pihak BMW belum mau memberikan info lebih lanjut.
Akan tetapi CEO Tesla Motors, Elon Musk, mengakui jika Tesla selaku parbrikan mobil listrik telah melakukan pembicaraan dengan raksasa otomotif asal Jerman, BMW. Dalam pertemuan tersebut kedua pabrikan tersebut berdiskusi bagaimana cara untuk mempromosikan mobil listrik dan pengembangan pom pengisian listrik yang dpelopori oleh Tesla, Supercharger, agar dapat berfungsi secara maksimal.
Supercharger sendiri ke depannya akan dibagi hak patennya dengan beberapa pabrikan otomotif lain, salah satunya dengan BMW, agar memacu pengembangan mobil listrik di kemudian hari. Seperti yang diketahui sebelumnya beberapa pabrikan asal Jerman dan AS telah menandatangi kerjasama Combined Charging Standard untuk DC fast charging (Supercharging milik Tesla) dan kerjasama ini kabarnya akan segera ditingkatkan.
Kerjasama dengan BMW bukanlah bentuk kerjasama pertama yang dilakukan oleh Tesla, sebelumnya mereka pernah bekerjasama dengan Mercedes-Benz dan Toyot. (Choirul Anam – www.harianindo.com)