Yerusalem – Kekerasan antara Palestina dan Isreal kembali terjadi. Kali ini dilaporkan bahwa aksi demonstrasi di wilayah Beituna berakhir dengan tewasnya dua orang remaja laki-laki.
Seperti dilansir dari The New York Times (Jumat, 16/5/2014), kedua remaja tersebut tewas dalam aksi demonstrasi untuk memperingati Hari Nakba, yaitu hari peringatan hancurnya permukiman Arab yang berakhir dengan pembentukan Negara Isreal pada tahun 1948.
Dua orang remaja tersebut, Nadeem Siam Nawara dan Mohammad Odeh Abu al Daher, tertembak di bagian dadanya. Penembakan tersebut dilakukan oleh pasukan keamanan Israel guna membubarkan aksi demo yang berujung rusuh itu. Pihak Israel sendiri membantah telah menggunakan peluru tajam untuk membubarkan massa.
Juru bicara militer Israel, Libby Weiss, mengatakan bahwa sekitar 150 orang berkumpul di sekitaran Penjara Ofer. Di penjara tersebut, kurang lebih 100 orang warga Palestina melakukan aksi mogok makan selama seminggu, sebagai bentuk protes mereka terhadap penangkapan dan penahanan keluarganya.
Weiss juga menambahkan bahwa saat kerusuhan terjadi, massa membakar ban bekas, melemparkan batu dan juga bom molotov. Serangan-serangan terhadap petugas keamanan Israel akhirnya dibalas dengan tembakan. Weiss mengatakan pula bahwa tidaka ada perintah untuk melakukan kekerasan saat pasukannya membubarkan massa. Oleh karena itu, dua korban tewas tersebut harus diselidiki penyebabnya.
Adapun Ahmad Badwan, seorang petugas medis yang memeriksa jenazah kedua remaja tersebut, membantah pernyataan Weiss. Dia mengatakan bahwa aksi demo berjalan dengan damai sampai pasukan Israel mulai melepaskan tembakan untuk mencoba membubarkan kerumunan massa. Badwan mengatakan pula bahwa Abu al Daher meninggal di rumah sakit sementara Nawara meninggal di tempat. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)