Seperti dilansir dari Reuters (Rabu, 7/5/2014), salah satu aktivis pro-legalisasi ganja di Uruguay, Bruno Calleros, mengatakan bahwa ganja produksi Departemen Kesehatan Masyarakat Uruguay tersebut tidak bisa dibandingkan dengan ganja lain, misalkan yang dihasilkan di Paraguay, karena ganja di Paraguay tersebut benar-benar berbahaya. Calleros menyebutkan bahwa ganja legal produksi Uruguay memiliki kualitas bagus dan dijual dengan harga 20% lebih murah dari ganja ilegal yang beredar di pasar gelap.
Telah diberitakan bahwa Pemerintah Uruguay melegalkan ganja di negaranya, dan menjual ganja legal tersebut dengan harga mulai dari $0,85 sampai dengan $1, atau sekitar Rp 9.700-Rp 11.000-an per gramnya. Meski legal, warga Uruguay hanya diperbolehkan membeli ganja sebanyak 10 gram per pekan.
Presiden Uruguay, Jose Mujica, mengatakan bahwa keputusan penyediaan ganja legal oleh Pemerintah Uruguay ini diambil dengan tujuan untuk membantu mengurangi atau bahkan memberantas peredaran narkotika di negaranya. Keputusan “nyeleneh” ini dianggap sebagai terobosan baru kebijakan bidang narkotika, namun di lain pihak juga menuai kecaman dari berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)