Washinton – Kebakaran yang terjadi di wilayah Odessa, Ukraina dikecam oleh pihak otoritas Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan kebakaran tersebut memang disengaja dikarenakan terjadinya bentrokan diantara para aktivis yang pro-Ukraina dengan yang pro-Rusia.
AS menginginkan agar kedua Negara tersebut tertib seperti sedia kala. Dilaporkan ada sekitar 31 orang meninggal dikarenakan kebakaran yang terjadi di gedung Odessa tersebut. Disebutkan oleh media setempat bahwa kebakaran disengaja oleh pihak militan yang pro-Rusia.
Namun kemudian, aksi tersebut meluas hingga ke beberapa wilayah yang ada di wilayah Ukraina. Tercatat kejadian pada Jumat (2/5) kemarin menewaskan 9 orang. Seperti yang dikutip dari AFP, Sabtu (3/5/2014), dalam sebuah pernyataannya, wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Marie Harf mengungkapkan bahwa pada hari ini komunitas internasional bersama-sama memberikan dukungan kepada rakyat Ukraina atas bentrokan ini.
Karena dengan adanya kekerasan dan juga bentrokan membuat banyak nyawa terenggut dan sia-sia. Harf juga menginginkan kedua Negara agar saling meredakan ketegangan. Untuk diketahui bahwa persoalan Ukraina ini memang menjadi masalah yang cukup serius dikarenakan sejak pecahnya perang Dunia diantara Rusia dengan Negara-negara Barat.
Jika dalam waktu 3 minggu Rusia tidak mengindahkan perintahnya, maka AS akan memberikan sebuah sanksi baru. Dimana kabarnya AS akan melakukan sanksi di sektor ekonomi, apabila aksi Rusia terus memicu kekerasan yang ada di mantan jajahan Uni Soviet ini. (Rani Soraya – www.harianindo.com)