Kebakaran berujung maut tersebut terjadi akibat bentrokan antara kelompok pro-Rusia dan pro-pemerintahan Ukraina. Akibat bentrok anarkis tersebut, Gedung Serikat Pekerja pun terbakar. Gedung di bawah Kementerian Dalam Negeri tersebut terbakar akibat banyaknya bom molotov yang dilemparkan oleh kelompok-kelompok yang saling bentrok tersebut.
Gedung Serikat Pekerja tersebut telah diduduki oleh massa pro-Rusia. Mereka juga telah memasang sejumlah barikade. Namun tampaknya barikade tersebut belum cukup untuk menyelamatkan mereka. Saksi mata mengatakan bahwa korban-korban yang meninggal kebanyakan terperangkap di dalam gedung yang terbakar tersebut. beberapa di antaranya meninggal saat mencoba melompat keluar.
Adapun bagaimana kronologis kejadian masih belum jelas. Namun yang jelas, kedua belah pihak – pihak pro-Rusia maupun pro-Ukraina – saling melempar bom molotov.
Sebelumnya sempat pula dikabarkan bahwa empat orang terbunuh dalam bentrok antara massa pro-Rusia dan pro-Kiev di wilayah Kota Odessa. Diduga kerusuhan berujung kebakaran gedung ini merupakan aksi lanjutan atau balasan dari aksi tersebut.
Deputi Kementerian Luar Negeri, Danylo Lubkivsky, mengatakan bahwa situasi memang masih terkendali, namun kekhawatiran terhadap penyusup-penyusup dari Rusia masih tinggi. Oleh karena itu pihaknya tak henti-hentinya menghimbau kepada Rusia untuk tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Moscow geram dengan kejadian di Odessa. Mereka menduduh Kiev telah melalaikan tanggungjawabnya untuk mengamankan situasi nasionalnya. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)