Kiev – Berita terbaru terkait krisis Ukraina mengatakan bahwa walikota dari salah satu kota pusat pergerakan massa pro-Rusia dikabarkan ditembak. Seperti dilansir dari Al Jazeera (Selasa, 29/4/2014), adalah Hennady Kernes, walikota Kharkiv, yang merupakan kota kedua terbesar di Ukraina.
Kernes tertembak di tengah kerusuhan dan usaha perebutan kendali atas gedung pemerintahan di Kharkiv, yang dilakukan oleh kelompok pro-Rusia. Menurut keterangan rumah sakit setempat, Kernes tertembak di bagian punggungnya. Saat ini Kernes tengah menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di badannya tersebut.
Adapun Kernes diketahui merupakan tokoh pejabat yang menentang gerakan pro Barat, yang berhasil menggulingkan Presiden Ukraina terdahulu, Viktor Yanukovych. Seoring berjalannya waktu, ditambah kondisi pemerintahan baru yang berhaluan Barat, sikap Kernes pun mulai melunak. Kernes bahkan sempat menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mendukung aneksasi Crimea oleh Rusia, bahkan tidak mendukung gerakan masyarakat pro-Rusia.
Penembakan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengumumkan bahwa pihaknya akan segera menjatuhkan sanksi terhadap beberapa warganegara dan perusahaan Rusia. Subyek-subyek yang terkena sanksi tersebut merupakan sosok-sosok di dalam “lingkar dalam” Presiden Rusia, Vladimir Putin, serta yang memiliki keterkaitan dengan krisis Ukraina.
Sampai berita ini dipublikasikan, belum diketahui siapa yang menjadi pelaku penembakan tersebut. Namun melihat keadaan dimana peristiwa ini terjadi, kemungkinan besar penembakan ini berasal dari kelompok pro-Rusia. Adapun sampai saat ini situasi di Kharkiv masih tegang, serupa dengan kondisi di kota-kota lain di wilayah timur Ukraina. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)