Pyongyang – Korea Utara (Korut) memang gudangnya kontroversi. Seperti dilansir dari Daily Mail (Minggu, 20/42014), baru-baru ini, pemberitaan yang muncul adalah tentang hilangnya bibi dari pemimpin Korut, Kim Jong Un.
Perempuan bernama Kim Kyong Hui, 67 tahun, tersebut merupakan istri dari Jang Song Taek, seorang petinggi Korut yang dianggap sebagai orang nomor dua di sana. Taek diduga dihukum mati karena dituduh berusaha menggulingkan Pemerintahan Korut, atau lebih tepatnya rezim Jong Un.
Isu tentang menghilangnya Kyong Hui berhembus setelah dirinya tak pernah lagi muncul dalam acara kenegaraan yang telah beberapa kali diadakan. Kemunculan terakhir Kyong Hui di depan publik adalah pada saat dirinya mendampingi Jong Un dalam sebuah upacara penghormatan Kim Il Sung dan Kim Jung Il Januari 2014 lalu.
Setelah Jang Song Taek meninggal, memang muncul spekulasi bahwa keselamatan Kyong Hui masih terancam oleh Jong Un. Spekulasi ini kemudian seakan tertepis oleh fakta tentang hubungan keponakan-bibi antara Jong Un dan Kyong Hui. Namun demikian, kemungkinan bahwa Kyong Hui dianggap berbahaya bagi Jong Un masih tetap ada, mengingat Kyong Hui saat ini menduduki posisi yang berpengaruh di Partai Pekerja Korut. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah Kim Jong Un tega menyingkrikan bibinya sendiri demi mempertahankan kekuasaannya? (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)
