Damaskus – Aksi kekerasan dan teror masih saja menghantui Suriah. Seperti dilansir dari Al Jazeera (Jumat, 11/4/2014), berita terbaru mengatakan bahwa telah terjadi ledakan yang berasal dari dua bom mobil di Kota Homs. Ledakan tersebut menewaskan 25 orang, dan 107 orang lainnya luka-luka. Perempuan dan anak-anak pun dikabarkan ikut menjadi korban dalam insiden ini.
Kantor Berita Suriah, SANA, melaporkan bahwa ledakan tersebut terjadi di salah satu kawasan paling sibuk di Homs, yakni Distrik Karam Al Luz. Menurut keterangan yang diberikan oleh SANA, ledakan tersebut berasal dari dua bom mobil. Ledakan pertama berasal dari sebuah mobil yang diparkir di depan toko permen. Kepanikan pun jelas terjadi. Di tengah kekacauan tersebut, kira-kira setengah jam dari ledakan awal, ledakan kedua pun terjadi di lokasi yang tidak jauh dari ledakan pertama. Ledakan yang mungkin saja ditujukan untuk mereka yang hendak menolong korban dari ledakan pertama. Sebuah taktik yang benar-benar licik.
SANA memberikan pernyataan bahwa 25 korban yang tewas gugur dengan syahid, termasuk di antaranya perempuan dan anak-anak. Untuk 107 orang korban luka-luka, doa dan dukungan masyarakat selalu menyertai.
Kelompok pemantau penegakan HAM di Suriah juga turut memantau situasi. Ledakan tersebut terjadi secara di wilayah yang di tempati oleh mayoritas pemeluk aliran Syiah, yakni Alawit. Diketahui bahwa Presiden Suriah, Bashar Al Assad, juga merupakan pemeluk aliran ini.
Meski diketahui bahwa Kota Homs ini merupakan salah satu basis kelompok pemberontak Suriah, sampai berita ini dipublikasikan, belum ada pihak yang mengakui keterlibatannya atau bertanggungjawab dalam insiden ini. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)