Kuala Lumpur – Proses pencarian pesawat Malaysia Airlines yang menghilang sejak Sabtu minggu lalu semakin berlarut-larut. Terkait hal tersebut, China dan Vietnam mulai geram. Seperti dilansir dari Wall Street Journal (Kamis, 14/3/2014), kedua negara tersebut menuding bahwa usaha pencarian yang dilakukan pihak Malaysia sangat minim dan koordinasi di dalamnya sangatlah kurang.
Proses pencarian pesawat bernomor penerbangan MH370 itu telah mulai menyulut konflik antar-negara. Beberapa pakar penerbangan mengatakan bahwa untuk pertama kalinya pencarian korban kecelakaan pesawat bisa memunculkan konflik di antara beberapa negara. China dan Vietnam yang merasa dirugikan saling tuding dalam fase awal penyelidikan internasional tersebut.
Adapun otoritas penerbangan setempat telah memperluas cakupan wilayah yang akan disisir. Dengan semakin luasnya wilayah pencarian, maka semakin menyulitkan usaha penyisiran. Hasilnya, tidak ada perkembangan signifikan sampai pada hari kelima.
Tak sabar, China pun bergerak sendiri. Mereka mulai memanfaatkan satelit untuk mencari dan memfoto wilayah-wilayah di sekitar lokasi hilangnya pesawat MH370. Hasilnya, didapatkan beberapa foto citra satelit yang menggambarkan tiga objek besar misterius yang mengambang di wilayah perairan sebelah selatan Vietnam, dalam cakupan wilayah kurang lebih 21 km2. Tidak jelas bagaimana hasil penyisiran tim lapangan yang menuju ke wilayah sekitar itu. Namun demikian, pihak Malaysia mengatakan bahwa foto-foto tadi masih belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sebanyak 10 negara dan 56 kapal terlibat dalam pencariaj pesawat MH370. Malaysia sendiri menurunkan 27 kapal. Pencarian ini juga di dukung oleh 30 pesawat, dan 10 helikopter. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)