Hal ini dikarenakan pihak oposisi Suriah yang ada di pengasingan memberikan ancaman untuk menarik diri pada saat perundingan berlangsung apabila Iran yang dalam hal ini adalah pendukung Presiden Suriah Bashar al Assad, ikut serta dala konferensi perdamaian itu.
Seperti yang dikutip dari Sky News, Selasa (21/1/2014), ternyata pihak Amerika Serikat (AS) memberikan tuntutan agar undangan tersebut ditarik kembali, dikarenakan dalam deklarasi Suriah yang berlangsung di Jenewa tahun 2012 lalu Iran memberikan dukungannya.
Dimana dalam deklarasi Jenewa tersebut diserukan bahwa pemerintah transisi yang ada di Suriah harus segera keluar dari perang yang sudah berlangsung hampir selama tiga tahun dan memakan korban sebanyak lebih 100 korban jiwa.
Bahkan pemimpin PBB mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Javad Zarif sering berulang kali menyatakan bahwa sebenarnya konferensi perdamaian ini tidak lain agar dapat didirikan pemerintahan yang bersifat sementara untuk terus dipahami dan juga diberikan dukungan.
Namun sayangnya Duta Besar Iran yang diperuntukkan bagi PBB mengungkapkan bahwa negaranya tidak akan ikut dalam perundingan perdamaian tersebut, jika nantinya hal ini memang diperlukan agar roadmap di Jenewa dapat diterima. Sebagaimana diketahui bahwa perundingan perdamaian akan dibuka di Swiss pada Rabu.(Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)