Jakarta – Sepertinya kasus korupsi yang melibatkan politikus Partai Golkar, Ratu Atut Chosiyah, diperkirakan tidak akan menghalangi Partai Golkar dalam perolehan suara nasional jelang Pemilu 2014 nanti.
Tidak dipungkiri bahwa kasus tersebut saat ini sangat berimbas di wilayah Banten yang menjadi basis kekuasaan dari Atut selama menjabat sebagai Gubernur wanita pertama yang ada di Indonesia.
Ketika ditemui wartawan harianindo, di Hotel Morrissey, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2013), Direktur Eksekutif Pol Tracking Hanta Yuda mengungkapkan bahwa tidak dipungkiri bahwa kasus Atut menjadi sebuah gempa dalam dunia politik Partai Golkar. Walaupun demikian kasus Atut ini sepertinya tidak akan berpengaruh terhadap stabilitas suara Golkar skala nasional.
Berdasarkan keterangan Hanta bahwa sebenarnya kasus Atut ini sangat berbeda dengan kasus mega proyek Hambalang yang didalamnya menyeret nama-nama besar seperti menyeret mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum serta kasus suap kuota impor daging sapi yang seperti yang diketahui menyeret nama dari mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.
Karena kedua kasus tersebut memang menjadi isu hangat di masyarakat luas. Sedangkan untuk kasus sengketa Pilkada Lebak dan juga kasus proyek pengadaan alat kesehatan di Banten yang kebetulan menyeret nama Atut hanya menjadi perbincangan masayarakat Jakarta dan Banten saja.
Alhasil dampaknya tidak terlalu berpengaruh di wilayah nasional. Karena kebetulan Atut menjabat sebagai Gubernur Banten. Sedangkan kasus daging impor dan hambalang menyeret langsung Ketua Umum dari masing –masing partai yaitu Partai Demokrat dan PKS. (Rini MAsriyah – www.harianindo.com)