Bagdad – Sebuah kisah memilukan datang dari polisi Irak. Dimana dari informasi yang didapat polisi ini dengan berani mengorbankan nyawanya hanya untuk melindungi para peziarah yang dating ke Khales, Irak. Kala itu polisi Irak ini memeluk pelaku bom bunuh diri sebelum meledakkan bom tersebut di sekerumunan warga sipil.
Polisi yang bernama Ayyub Khalaf ini tewas meninggalkan dua anak yang kini berusia 9 dan 6 tahun. Memang langkah yang dilakukan oleh polisi berusia 34 tahun ini tidak lain bertujuan untuk meminimalisir korban yang tewas atas insiden bom tersebut.
Tercatat ada 5 orang korban meninggal dunia dan 10 orang yang lainnya mengalami luka-luka. Dari keterangan colonel polisi setempat terungkap bahwa jika Khalaf tidak melakukan aksi nekadnya maka korban kehilangan nyawa akan lebih banyak lagi.
Seperti yang dikutip dari AFP, Kamis (19/12/2013), dari keterangan polisi yang enggan disebut namanya itu mengungkapkan keberanian Khalaf memeluk pelaku bom bunuh diri yang ada di Khales, Baghdad sangat berani, karena disana ada banyak sekali peziarah yang kebetulan sedang datang untuk berziarah spiritual.
Rekan Khalaf, Saad Naim mengungkapkan bahwa kala itu Ayyub menjadi martir yang menyelamatkan puluhan orang yang tidak berdosa. Walaupun merasa kehilangan namun ia memuji aksi yang dilakukan oleh rekannya tersebut.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Jaafar Khamis, kolega Khalaf yang ada di Kepolisian. Memang Khalaf dengan sengaja mengorbankan diri untuk negaranya. Teman Ayyub semasa sekolah itu mengungkapkan bahwa ia memang sosok pria yang pemberani dan juga mencintai negaranya. Khamis juga memuji tindakan Ayyub yang dengan berani menghadapai para teroris dengan mengorbankan seluruh jiwa dan raganya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)