Jakarta – Setidaknya pertempuran diantara tentara Libya dengan milisi Salafi Ansar Al Sharia, mengakibatkan 51 orang luka-luka dan 9 orang meninggal dunia. Dimana kala itu kelompok milisi melakukan penyerangan di pos tentara yang dimiliki oleh tentara Libya.
Seperti yang dilansir dari Xinhuanet, Selasa (26/11/2013), pertempuran keduanya dimulai sekitar pukul 06.00 waktu setempat dan berlangsung cukup lama tepatnya di wilayah Ras Abayda. Ada sekitar enam orang Brigade Saiqa yang ditangkap dan dipukul oleh milisi Ansar Al-Sharia.
Tak berselang lama keenam orang tersebut dikembalikan ke kesatuan mereka. Bridge Saiqa sendiri adalah satuan pasukan khusus dari tentara Libya. Terkait hal ini, pada 11 November kemarin, Perdana Menteri Libya Ali Zeidan melakukan kunjungan ke Benghazi tidak lain hanya untuk melakukan pembahasan atas rencana keamanan yang ada di wilayah timur dari Cyrenaica.
Sayangnya hal tersebut dibatalkan, dikarenakan kedatangannya disambut dengan teriakan para pengunjuk rasa yang menyalahkan pemerintahan dikarenakan tidak dapat memberikan rasa aman kepada mereka.
Tidak hanya berhenti disitu saja, karena pada 15 November lalu, berlangsung di Tripoli ratusan demostran turun ke jalanan dengan tujuan untuk melakukan protes atas milisi bersenjata. Alhasil bentrokan antara pemerintahan dan demostran tidak dapat diindahkan sehingga menyebabkan 43 orang tewas dan sekitar 460 orang mengalami luka-luka.
Dari pihak Zeidan sendiri juga telah berembuk dengan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague. Ditegaskan dalam pertemuan tersebut pihak Amerika dan Inggris memberikan dukungan kepada Libya. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)