ST Petersburg – Sebagai CEO Asosiasi Tenis Wanita (WTA), nampaknya Stacey Allaster tidak menjadi masalah ketika akan merombak beberapa perubahan peraturan. Dalam hal ini nantinya petenis wanita akan menjalani lima set atau sama dengan yang selama ini dijalani oleh para petenis putra.
Dengan demikian Allacaster menjawab kritikan yang berasal dari Andy Murray, dimana ia berpendapat bahwa sebenarnya petenis wanita juga sanggup ketika harus bertanding dalam lima set. Seperti yang dilansir dari Iafrica, Rabu (20/11/2013), penggagas turnamen Grand Slam ini berujar bahwa sebenarnya pihaknya telah siap, bersedia untuk dapat menjalaninya. Namun tentunya pertandingan dalam lima set akan berlangsung lebih lama.
Karena nantinya ini akan menjadi sebuah tantangan terkait jadwal Grand Slam dan petenis putra jika bermanin dalam lima set. Karena sebenarnya bermain tiga set dirasa sebagai konsumsi olahraga yang ringan dan fans dari Grand Slam dapat menikmatinya.
Memang tidak dipungkiri bahwa perdebatan terkait jalannya pertandingan semakin memanas, ditambah lagi dalam empat turnamen Grand Slam hadiah uang yang diterima petenis wanita sama dengan petenis putra.
Bahkan pada tahun lalu, Gilles Simon, petenis asal Prancis pernah berujar bahwa seharusanya petenisputra mendapatkan uang lebih banyak karena bermain dalam lima set dan permainannya dirasa menghibur bagi para pecinta tenis.
Kini yang melontarkan kritikan adalah Murray. Juara Wimbledon tersebut berujar bahwa seharusnya petenis putra dan wanita bermain dalam jumlah set yang sama yaitu tiga atau lima set. Terkait hal ini Allacaster juga binggung kenapa dalam turnamen Grand Slam tidak memberlakukan petenis wanita bermain dalam lima set. Karena sebenarnya para petenis wanita siap untuk bertanding dalam lima set.(Rani Soraya – www.harianindo.com)