Memang tidak dipungkiri bahwa hampir sebagian besar penduduk Xinjiang adalah berasal dari etnis Uighur. Dimana mereka banyak melakukan aksi perlawanan dikarenakan mendapatkan diskriminasi dari rezim komunis China yang kala itu didominasi oleh etnis Han.
Seperti yang dilansir dari BBC, Minggu (3/11/2013), berdasarkan laporan yang berasal dari Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) terungkap bahwa (Gerakan Islam Turkestan Timur) adalah kelompok Uighur militan. Bahkan cita-citanya mereka ingin mendirikan Negara Turkestan Timur.
Untuk diketahui bahwa pada decade 90-an, beberapa bom yang terjadi di Xinjiang merupakan aksi dari Gerakan Islam Turkestan Timur. Selain itu kelompok tersebut juga mengklaim melakukan serangan terhadap Kedutaan AS yang ada di Kirgizstan yang terjadi pada tahun 2002.
Sedangkan pada tahun 2011, kelompok ini juga mengklaim bahwa pihaknya lah yang ada di balik serangan pos polisi yang ada di Xinjiang yang telah menewaskan sekitar empat korban. DItambah lagi pada tahun yang sama, kelompok ini juga melakukan aksi pengeboman di Kota Kashgar yang menewaskan 12 nyawa.
Memang serangan yang terjadi di Lapangan Tiananmen ini adalah untuk kali pertamanya di pusat kekuasaan China. Peristiwa ini telah merenggut setidaknya lima warga yang tewas tertabrak anggota militan. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)