Jakarta – Walaupun dipandang tidak pro dengan KPK namun tetap Komjen Sutarman ditunjuk sebagai Kapolri. Rencananya jika tidak ada kendala maka fit and proper test akan dilaksanakan di DPR, yang akan dilanjutkan pelantikan setelahnya.
Komjen Sutarman memang dinilai tidak sejalan dengan KPK. Ini terlihat saat terjadi kasus Simulotor SIM, Sutarman dinilai tidak mau memberikan peluang pada KPK untuk menyelesaikan kasus tersbut. Sementara itu Pengadilan Tipikor, Irjen Djoko Susilo telah dihukum 10 tahun penjara juga penyitaan harta bendanya.
Bagaimana dengan tanggapan DPR tentang perilaku Sutarman?
“Tidak ada penilaian yang menyangkut hal tersebut untuk menjabat sebagai Kapolri. Sebab keduanya adalah badan yang berlainan, tidak ada yang menunjukkan mana yang pro dan mana yang tidak pro KPK?” ungkap Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santosa saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9/2013).
Priyo sendiri malah meyakini bahwa jika Sutarman memang benar-benar menjadi Kapolri, berharap keduanya bisa saling mendukung antara KPK dan juga Polri. Karena terpilihnya pemimpin KPK dan juga Kapolri itu semua dengan persetejuan Komisi III, keduanya bisa saling mendukung dan bekerja sama dengan baik.
Kalau Wakil Ketua DPR ini sangat setuju sekali jika Sutarman menjadi pimpinan Polri. Sebab Sutarman dianggapnya sosok yang mampu menjalankan tugas ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah benar sekali mununjuk Sutarman, tuturnya. (Rini Masriyah – www.HarianIndo.Com)