Maros – Pada akhirnya tujuh jembatan yang ada di lintas Barat Sulsel dan Bendung Gerak Tempe Kaupaten Wajo, hari ini telah diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto. Bahkan dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Dirjen Bina Marga Kemen PU Djoko Murjanto, Dirjen SDA Muhammad Hasan dan para bupati serta Walokota setempat.
Dalam keterangan persnya, di Kabupaten Maros, Sabtu (21/9/2013) mengungkapkan bahwa sebenarnya koridor Sulawesi memiliki bagian dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dimana nantinya berfungsi sebagai wilayah untuk pengembangan dari sektor pertanian, perikanan, pertambangan dan juga perkebunan sehingga pihak pemerintah dapat terus memberikan perhatian.
Sehingga untuk mewujudkan fungsinya, dengan memberikan jariangan jalan yang handal maka menjadi prioritas penting yang akan terus diperhatikan. Untuk mewujudkannya, memang banyak pihak telah mempersipakan adanya kebijakan, pengaturan dan juga pembangunan jalan yang dilalui dari berbagai kegiatan preservasi, peningkatan kapasitas ataupun kontruksi jalan baru.
Sedangkan untuk perikanan dan pertanian, DJoko menambahkan bahwa dengan adanya jaringan irigasi yang handal maka ketersediaan air menjadi prioritas utama bagi masyarakat. Dengan demikian maka seiring dengan adanya perubahan jaman, maka peningkatan dan pertumbuhan penduduk dapat meningkatkan volume lalu lintas baik untuk kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. (Choirul Anam – www.HarianIndo.Com)