Gaza – Akibat serangan yang dilakukan oleh kelompok militan Sinai terhadap beberapa instalasi militer Mesir akhirnya berimbas pada penutupan pintu perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza. Akibat langsung atas penutupan perbatasan Rafah tersebut adalah penderitaan yang dialami olah para warga Gaza yang setiap harinya menggunakan pintu perbatasan tersebut guna memasuki wilayah Mesir.
Berdasar rilis dari Reuters, Kamis (12/9/2013), hal tersebut diungkapkan oleh salah satu warga setempat yakni Samir Abu Tahoun (57). Tahoun mengungkapkan bahwa dirinya yang kini berusaha untuk melakukan transplantasi ginjal di Mesir kini pasrah terhadap hal yang terjadi. Pasalnya, guna menuju Kairo, tempat dia melakukan Transplantasi harus terlebih dahulu memasuki wilayah Rafah.
Selain Tahoun, dipastikan ribuan warga Gaza lainnya juga merana akibat hal tersebut dan kini menunggu dibukanya kembali jalur tersebut. Secara rinci, apabila sebelumnya Pemerintah Mesir memberi ijin terhadap 1.200 warga Gaza setiap harinya untuk memasuki wilayah Mesir, kini mereka hanya memberikan ijin terhadap 250 orang per harinya. (Rani Soraya – www.harianindo.com)