Seperti yang dilansir dari Telegraph, Sabtu (4/8/2013), dalam sebuah rekaman yang sudah tersebar di jagad maya, Zawahiri mengungkapkan bahwa sebenarnya pihak Amerika Serikat telah bersatu dengan Negara teluk untuk menjatuhkan kepemimpinan dari Mohamed Morsi.
Tidak hanya itu saja, Zawahiri juga mengecam terhadap Mohamed El Baradei, seorang tokoh liberal yang berasal dari Mesir. Ia menyatakan bahwa Baradei juga masuk sebagai boneka dari Amerika Serikat.
Sebagai informasi bahwa, pada awalnya memang Baradei pernah dicalonkan sebagai perdana menteri yang bertugas untuk mendampingi kepemimpinan dari Presiden Adly Mansour. Sayangnya, mantan Kepala Badan Pengawas Energi Atom (IAEA) tersebut telah ditolak oleh sebagian besar politisi Mesir.
Penyebabnya adalah Baradei terlalu condong ke Negara Barat. Bahkan pada saat memimpin IAEA, Zawahiri mengungkapkan bahwa Baradei adalah salah satu anak buah AS yang ikut serta dalam menghancurkan Irak.
Terkait hal tersebut sampai saat ini pihak AS tidak pernah mengakui bahwa merekalah yang ada di balik tergulingnya kudeta dari Morsi. Karena Morsi sendiri terpilih sebagai Presiden dari hasil pemilihan umum yang dilakukan oleh rakyat Mesir. (Choirul Anam – www.HarianIndo.Com)