Petinggi Ikhwanul Muslimin Berhasil Ditangkap Pihak Keamanan Mesir
5/07/2013Kairo – Pada Kamis, 4 Juli lalu pihak keamanan Mesir menyatakan bahwa mereka telah berhasil menangkap petinggi dari Ikhwanul Muslimin. Salah satu dari petinggi Ikhwanul Muslimin tersebut adalah Mohammed Badie seorang anggota dewan pengawas dari Ikhwanul Muslimin.
Berdasarkan penuturan dari pihak berwenang Mesir, pada saat penangkapan tersebut, Badie berniat untuk keluar dari Mesir. Namun pihak yang selama ini mengusung Mohamed Morsi sebagai Presiden Mesir ini membantah tudingan tersebut. Seperti yang diketahui, pada tanggal 3 Juli lalu, Presiden Mesir berhasil dilengserkan oleh sebuah kudeta militer. Demikian seperti yang diberitakan oleh Reuters, Jumat (5/7/2013).
Penangkapan Badie tersebut dilakukan di perbatasan Libya tepatnya di Kota Marsa Matrouh. Sayangnya laporan atas penangkapan Badie tersebut dibantah oleh pihak Ikhwanul Muslimin. Sebagai catatan, Badie adalah sosok penting dan berperan besar dalam kampanye Presiden Morsi.
Disisi lain, pihak jaksa penuntut Mesir sendiri juga berkeinginan untuk menangkap Khairat el-Shater. Khairat el-Shater dianggap sebagai wakil dari kaum Ikhwanul Muslimin dengan pengaruh yang cukup besar terhadap organisasi tersebut. Alasan penangkapannya kali ini ia diduga menjadi sosok dibalik kekerasan yang terjadi pada Minggu 30 Juni lalu terhadap para pengunjuk rasa di Kairo.
Sampai saat ini, Morsi masih dalam pengawasan dan menjadi tahanan dari pihak militer. Terkait dengan hal tersebut, pihak Ikhwanul Muslimin mengungkapkan mereka tidak akan melakukan perlawanan terhadap pemerintahan baru Mesir. Namun demikian, mereka tidak menjamin tidak ada serangan dari kelompok militan lainnya. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)
Artikel Lainnya
- Insiden Bautista dan Rossi Adalah Sebuah Kecelakaan
- Angka Lima Mengandung Isyarat Penting Bagi Golkar
- BMW i8 Coupe Diluncurkan
- Huawei Siapkan Smartphone Tahan Air
- BK DPR Telah Rilis Absensi Anggota Dewan
- Reina Siap Jalani Laga Perdana Bersama Napoli
- Hayono Isman Mengikuti Konvensi yang Digelar Partai Demokrat