Amman – Amerika Serikat dikabarkan telah meninggalkan sekitar 700 pasukan siap tempur milik mereka yang telah menjalani sesi latihan tempur bersama dengan pihak Jordania setelah sebelumnya Barack Obama juga memutuskan untuk meninggalkan misil Patriot serta pesawat tempur milik mereka. Hal ini seperti yang telah diberitakan oleh Reuters, Jumat (21/6/2013).
Obama mengungkapkan bahwa peninggalan para pasukan tersebut merupakan bagian dari permintaan pihak pemerintah Jordania yang takut dengan kemungkinan merambatnya konflik Suriah ke wilayah mereka. 700 pasukan Amerika Serikat yang ditinggal di wilayah Jordania tersebut merupakan bagian dari latihan tempur bersama yang telah berakhir pada Kamis lalu. Mereka akan tetap bertahan di wilayah Jordania hingga situasi keamanan membaik.
Patut diketahui, langkah Amerika Serikat meninggalkan beberapa peralatan tempur yang mereka miliki dan pasukan di wilayah Jordania tersebut sebenarnya telah mendapat reaksi keras dari pihak Rusia yang selama ini mendukung rezim Assad.
Pihak Rusia mengungkapkan bahwa langkah tersebut adalah awal dari larangan zona terbang bagi Suriah. Apabila memang Amerika Serikat melakukan hal tersebut, maka pihak Rusia menyatakan bahwa hal itu adalah sebuah tindakan yang ilegal. (Rani Soraya – www.harianindo.com)