Dera Ismail Khan – Wilayah Pakistan telah dikejutkan oleh pesawat pengebom tanpa awak milik Amerika Serikat (AS). Dimana tepat setelah Nawaz Sharif ditunjuk sebagai Perdana Menteri Pakistan, pesawat tersebut membombardir wilayah Pakistan Utara. Terkait dengan insiden ini ada sekitar tujuh orang warga yang meninggal.
Seperti yang dikutip dari Reuters, Sabtu (8/6/2013), dalam pidato pertamanya Sharif mengungkapkan bahwa serangan pesawat tak berawak milik AS tersebut seharusnya dihentikan secepat mungkim. Karena ini dianggap oleh Sharif sebagai sebuah bentuk pelanggaran atas kedaulatan Negara Pakistan.
Memang AS telah lama melakukan beberapa operasi militer di sekitar pedalaman Pakistan, lalu 10 hari berselang mereka mengirimkan bom tanpa awak di Pakistan. Bahkan dalam serangan yang telah dilakukan sebelumnya telah menelan korban ur-Rehman seorang wakil pemimpin Taliban beserta enam orang militan lainnya.
Dengan adanya pengeboman tersebut, maka ini menjadi sebuah pukulan bagi Taliban. Selain itu tentunya ada beberapa konsekuensi tersendiri bagi Taliban. Dengan adanya serangan tersebut, kini Taliban telah enggan untuk mengadakan dialog dengan Pakistan terkait hal tersebut.
Adanya kecaman kerasa dari pemerintah Pakistan yang baru ini, nampaknya AS tidak menghiraukan sama sekali. Bahkan Presiden Barack Obama telah menyatakan kepada pemerintahannya untuk mengurangi frekuensi dari operasi pesawatnya, walaupun pada kenyataannya operasi militer masih dijalankan oleh AS terutama jika muncul kecaman terhadap AS. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)