Dengan adanya Radio Frequency Identification (RFID) ini, diharapkan pihak pertamina mengetahui transaksi pembelian BBM khususnya untuk BBM bersubsidi, jika kendaraan tidak ada Radio Frequency Identification (RFID) berarti silahkan beli BBM non subsidi. karena diketahui sekarang ini PT Pertamina dan PT Inti sedang berupaya membuat sistem monitoring pengawasan (SMP) untuk transaksi BBM bersubsidi.
Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir saat ditemui harianindo pada hari Minggu (2/6/2013), mengatakan, “Pada bulan Juli kita akan mulai melakukan pemasangan RFID di Jakarta, kami menargetkan pemasangan dalam 3 bulan sudah selesai semua dan termasuk masa sosialisasi, ujarnya.”
Untuk kreteria pemasangan RFID sendiri nantinya akan dibuatkan aturan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Untuk target keseluruhan dari pihak Pertamina, nantinya akan dipasang RFID untuk 100 juta kendaraan yang berada di seluruh Indonesia, rinciannya terdiri dari 11 juta mobil penumpang, 80 juta sepeda motor, 3 juta bus, 6 juta truk. (Choirul Anam – www.HarianIndo.com)