NewYork – Banyak kejadian dari fenomena alam yang membuat kita kagum, sebagai contoh adalah adanya hujan meteor. Memang tidak mudah untuk menemui hujan metor, terlebih lagi pada umumnya hujan meteor terjadi hanya dibeberapa Negara bagian saja. Nah untuk hujan metor Lyrid, para ilmuwan menyatakan bahwa fenomena ini terjadi setiap tanggal 21 April dan hanya terjadi setahun sekali.
Penyebab terjadinya hujan meteor adalah Bumi telah melewati orbit dari benda luar angkasa tersebut. Lalu partikel yang ada dalam hujan meteor tersebut akan terbakar ketika melintasi atmosfer Bumi. Nah proses terbakarnya partikel ini yang kemudian disertai dengan kilatan cahaya yang cepat.
Seperti yang dilansir Astrobio pada Selasa (23/4/2013), bahwa hujan meteor Lyrid ini dapat disaksikan di belahan Bumi Bagian Utara setiap tanggal 21 hingga 23 April. Bahkan dalam kondisi cuaca yang cerah, para pengamat langit dapat menyaksikan sekitar 20 meteor pada pagi hari.
Pada 687 SM, seorang astronom China berhasil mencatat hujan metor Lyrid untuk pertama kalinya. Bahkan para astronom tersebut mengungkapkan bahwa bintang jatuh tersebut layaknya hujan. Seorang ahli matematika Johann Gottfried Galle di 1867 dikaitkan dengan adanya bintang jatuh Lyrid.
Bahkan Comet C/1861 G1 Thatcher yang ditemukan pada 5 April ini ternyata menurut Galle dan Edmond Weiss memiliki kesamaa dengan Lyrid. Dimana komet Thatcher ini juga merupakan sebuah komet periodik yang memiliki orbit panjang sekitar 415 tahun. Pada abad ke-19 adanya fenomena hujan meteor ini masih diperbicangkan. (Choirul Anam – www.HarianIndo.Com)