Jakarta – Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik untuk Negara Indonesia memang untuk saat ini masih sangat menggantungkan subsidi dari Pemerintah. Pada tahun ini untuk mensubsidi energi (BBM dan juga Listrik) Pemerintah harus menggelontorkan dana sekitar Rp 300 trilliun.
Jika kita bayangkan bahwa dana sebesar itu hanya hilang begitu saja. Hal ini tentunya akan tepat guna apabila subsidi tersebut diaplikasikan untuk membangun infrastruktur yang ada di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Rudi Rubiandini, selaku Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Kantor Trans Corp, Selasa (23/4/2013).
Dengan dana hampir sekitar Rp 300 trilliun tersebut, jika diaplikasikan ke pembangunan infrastruktur maka kita dapat membangun 6.000 km jalan tol free dan juga bisa membangun jembatan untuk Selat Sunda, tutur Rudi.
Sungguh sayang, untuk tahun ini saja alokasi dana dari APBN hanya sekitar 15 persen, dari total keseluruhan dana yang berkisar antara Rp 1.683 trilliun. Lalu dengan dana Rp. 1.683 trilliun tersebut yang sekitar 15 persen untuk infrastruktur kita bisa membangun apa? Tegas Rudi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Jero Wacik, Menteri ESDM. Dimana beliau menuturkan bahwa sebenarnya subsidi BBM tersebut tidak tepat sasaran. Hal ini disebabkan hampir sekitar 77 % subsidi tersebut dimanfaatkan oleh kalangan menengah keatas. Dimana seharusnya mereka tidak ikut menikmati subsidi tersebut. (Choirul Anam – www.harianindo.com)