Jakarta – Radhar Panca Dahana, selaku Seniman Taman Ismail Marzuki (TIM) memberi penilaian terhadap pengelolaan pusat kesenian pada masa pemerintahan Gubernur DKI Anies Baswedan dan era Ahok.
Radhar megklaim bahwa sejak pemerintahan Anies, para seniman harus membayar retribusi bila ingin menggunakan fasilitas di TIM. Bahkan untuk latihan di halaman Teater Besar TIM pun mereka harus membayar Rp 1 juta.
“Ini halaman aja bayar Rp 1 juta sekarang ini padahal untuk latihan,” kata Radhar usai bertemu politikus PDIP di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 27 November 2019.
Baca Juga : DKI Era Anies Dinilai Tak Lagi Transparan Dalam Pengelolaan Keuangan
Sejauh ini, Radhar tak pernah diminta retribusi penggunaan halaman teater saat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Radhar menilai Ahok hanya memungut biaya untuk penggunaan gedung di TIM. Begitu juga dengan era Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
Selain itu, Radhar menilai dirinya bahkan pernah menerima uang untuk membuat pertunjukan. Uang itu berasal dari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan sebuah yayasan kesenian.(NRY-www.harianindo.com)