Jakarta – Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta Dadang Solihin membantah sebuah tudingan bahwa dirinya telah marah-marah dengan sejumlah seniman saat menggelar sebuah diskusi diTaman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Dadang berdalih bahwa saat sedang diskusi kondisi suarannya sedang serak.
“Kan suara saya lagi serak tuh, saya bilang, ‘ini jadi nggak mau diskusi, jadi nggak mau diskusi’, disangkanya saya marah-marah. Tapi saya nggak apa-apa, biasa aja,” ujar Dadang saat dihubungi, Minggu (24/11/2019).
Diketahui, sedang viral sebuah video di media sosila yang menunjukan Dadang sedang membentak-bentak sejumlah seniman. Dalam video itu tampak seorang peserta diskusi meminta dirinya untuk tidak marah-marah terus.
Menurut Dadang, diskusi itu diselenggarkan pada 20 November, beberapa hari lalu. Dia mengungkapkan sedang menggantikan tugas dari Gubernur Anies Baswedan.
“Jadi itu, video itu hari Rabu, saya pulang dari Pulau Seribu meresmikan sanitasi air bersih. Kan saya diundang. Itu undangan dari komunitas di TIM sanalah. Mereka ternyata ngundang Pak Anies, tapi Pak Gubernur-nya nggak bisa hadir, menugaskan saya,” tutur Dadang.
Pada bagian awal video Dadang melontarkan pertanyaan terhadap peserta diskusi apakah ingin melanjutkan diskusi tersebut. Dadang menuturkan bahwa pertanyaan ia lontarkan lantaran peserta diskusi sering meotong saat dia sedang berbicara.
“Ya biasa, namanya seniman, saya baru bicara sedikit celetuk, saya baru bicara sedikit celetuk, gitu aja,” ungkap Dadang.
“(Saya bilang) ‘ini mau diterusin nggak, ini mau diterusin nggak’. Terus ada yang bilang, ‘kok malah gini, bubar aja’. Terus saya bilang, ‘ya jangan bubar dong. Yuk kita rangkul-rangkulan ajalah’, saya godain gitu,” tutupnya. (Hr-www.harianindo.com)