Jakarta – Kapitra Ampera, selaku Politikus PDI Perjuangan berkeinginan agar Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengambil peran sebagai stabilisator pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu, Kapitra mengatakan bahwa permintaan itu untuk merespons penolakan atas dakwah Ustaz Abdul Somad (UAS). Diketahui bahwa, UAS menjadi polemik karena dakwahnya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya pikir keberadaan Kiai Ma’ruf justru sebagai stabilisator, dinamisator. Kiai Ma’ruf harus ambil dong (peran sebagai stabilisator, red), menetralisasi,” ujar Kapitra kepada wartawan Jumat (22/11/2019).
Kapitra mengungkap bahwa saat Jusuf Kalla menjabat Wakil Presiden RI 2014-2019, UAS justru bisa sarapan di rumah tokoh yang beken dengan panggilan JK tersebut.
Baca Juga : Eks Pengacara Habib Rizieq Menilai Penolak UAS Sudah Tergiring Opini Menyesatkan
“UAS dulu makan pagi di rumah JK. Sekarang Angkatan Darat malah mengundang UAS,” kata Kapitra.
Kapitra menilai masih adanya perlakuan seperti itu kepada sejumlah ulama menandakan negara mengalami situasi yang tidak normal, bahkan cenderung mengarah pada islamofobia. Oleh karena itu Kapitra mengharapkan Kiai Ma’ruf turun tangan. (NRY-www.harianindo.com)