Jakarta – Pengamat politik Muhammad Qodari menyatakan bahwa ada sejumlah alasan yang menyebabkan Gubernur Anies hingga saat ini mendapatkan banyak tudingan. Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi salah satu faktornya.
“Pemerintahan Provinsi DKI harus menjadi yang terbaik. Karena daerahnya spesial. Jakarta itu panggung politik strategis untuk Pilpres 2024. Karena Anies dibaca gubernur rasa presiden. Anies harus hati-hati,” ungkapnya di acara ILC tvOne dengan tema “Anies Tak Putus Dirundung Tuduhan”, Selasa 12 November 2019.
Lantaran, ada tiga hal yang menarik perhatian, Qodari meminta Anies untuk tahan dalam menghadapi kritikan yang datang. Pertama, gubernur merupakan jabatan publik sehingga harus siap untuk dikritik. Kedua, provinsi yang ia pimpin adalah provinsi istimewa. Ketiga, lantaran gubernurnya juga istimewa.
“Buktikan bahwa Anies layak memimpin Jakarta dan memimpin Republik Indonesia (jadi presiden). Buktikan jika memang goodbener, bukan gabener. Kalau enggak mau dituduh, ya, jangan jadi gubernur,” tutur Qodari.
Ia pun mengungkapkan apa yang rama dibicarakan dari RAPBD DKI 2020 lantaran banyak hal yang dianggap tak wajar dari kacamata publik. Terlihat dari segi anggaran, komponen, dan juga prosesnya. Dengan demikian, hal tersebut ramai disoroti oleh masyarakat.
“Ini uangnya juga gede banget. Angkanya aneh, items-nya juga aneh. Ada persoalan angka dan proses yang perlu diperbaiki di sini. Siapa pun gubernurnya harus menyadari dari awal. Ini sangat rawan. Kalau saya jadi Pak Anies yang saya tongkrongin ya anggaran,” pungkas Qodari. (Hr-www.harianindo.com)