Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) diminta untuk mewaspadai dan mengawasi para pendakwah yang mengunjungi tempat para tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur The Asian Muslim Action Network (AMAN) Ruby Kholifah.
Menurut Ruby, sejumlah temuan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada pendakwah yang merupakan simpatisan ISIS mengunjungi para TKI. Hal tersebut dideteksi sebagai metode baru untuk merekrut anggota dari para buruh migran.
“Negara harus memikirkan, mungkin (pembekalan anti-radikalisme) sebelum berangkat, jadi enggak telat. Tapi juga misalnya Kementerian Agama bahwa pengiriman ustaz-ustaz ini penting diperhatikan,” kata Ruby dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Kemudian Ruby memaparkan contoh kasus dari Ika Puspitasari. Sebelum menjadi terdakwa kasus terorisme perencana bom bunuh diri pada malam tahun baru 2017 di Bali, Ika sudah menjadi simpatisan ISIS saat menjadi TKI di Hong Kong.
Proses Ika menjadi simpatisan bermula ketika ia mencari pelarian di media sosial kala bekerja di luar negeri. Dari situlah ia tergabung dalam kelompok kajian yang diasuh oleh simpatisan ISIS.
“Dia mengalami sebuah kekeringan spiritualitas dan dia mencarinya di social media dan engage pada pengajian-pengajian yang lumayan tumbuh subur di Hong Kong. Itu ustaz-ustaznya di-supply dari Indonesia untuk membuka pengajian-pengajian,” papar Ruby.
Para pendakwah tersebut, lanjut Ruby, umumnya dikirimkan melalui lembaga-lembaga swasta. Akan tetapi, lembaga-lembaga tersebut masih sangat kurang diawasi.
Oleh sebab itu, Ruby meminta agar Kemenag melakukan pendataan terhadap sejumlah pendakwah yang terindikasi radikal. Daftar tersebut kemudian diteruskan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan KBRI. Hal tersebut merupakan cara untuk mencegah paparan radikalisme lebih luas.
“Kemenlu harus memastikan KBRI terinformasi siapa ustaz-ustaz yang berpotensi menyebarkan ajaran radikal atau ustaz-ustaz yang bisa mendorong wacana moderasi dan NKRI,” ucap Ruby. (Elhas-www.harianindo.com)